Islam dan Teknologi  

Oleh: Siti Bati’ah Balqis

Pernah dengar kan, teknologi umat Islam sudah cukup maju... Kita akan membahas ini, jadi simak ya! Kalau enggak, disuruh hormat bendera satu jam lho! (Bercanda..)

Pertama, kita bahas dulu apa itu teknologi dan bagaimana teknologi digunakan dalam dakwah Islam...

Teknologi itu salah satu cara untuk membantu meringankan pekerjaan manusia kan? Teknologi itu juga dapat memperkecil batas ruang dan waktu. Begitu juga dalam Islam.

Bagi kebanyakan saudara kita, mereka menggunakan teknologi untuk berdakwah. Bisa melalui tulisan, lisan atau apapun itu, yang penting pasti menggunakan teknologi..

dan karena teknologi dapat memperkecil batas ruang dan waktu, kita jadi bisa pergi ke saudara-saudara kita yang jauh untuk bersilaturahmi. Meskipun untuk itu kita akan mengelarkan uang saku untuk menggunakan teknologi tersebut.

Berdakwah dengan tulisan? Bisa dong! Banyak orang yang ‘blogging’ dengan berbagai tulisan tentang Islam. Ada yang mengajak kepada Islam, ada yang menerangkan hukum-hukum Islam, ada yang membahas kelakuan-kelakuan kita menurut Islam, ada yang menceritakan sejarah Islam, para nabi dan sahabat-sahabatnya, dan masih banyak!

Bayangkan saja, ada yang sengaja membuat software, website, blog, atau forum yang khusus akan membahas Islam. Tapi ada juga yang membuat artikel dan buku yang membahas Islam. Membuat artikel atau buku itu pasti membutuhkan teknologi.. Bahkan untuk membuat Al-Qur’an juga membutuhkan teknologi lho!!

teknologi sederhana, ya mengumpulkan tulisan-tulisan dari koran (koran juga membuatnya pakai teknologi mesin cetak lho!).. teknologi modern, ya seperti yang tadi.. membuat blog misalnya, pasti butuh koneksi internet. Melalui HP, misalnya SMS dakwah yang meningatkan kita hukum Islam, doa-doa nabi (tapi bukan yang disuruh menyebarkan SMS tersebut kalau enggak dapat bencana! Itu syirik namanya!!)

Berdakwah dengan lisan juga membutuhkan teknologi lho! Para ulama atau ustadz yang ceramah pasti membutuhkan mikrofon, speaker dan alat pengeras suara lainnya. Kalau enggak pake alat-alat seperti itu, nanti pita suara mereka bisa putus karena teriak-teriak ke warga setempat untuk berceramah.

Nah, tadi kita sudah membahas apa itu teknologi dan berbagai macam contoh penggunaannya dalam dakwah Islam. Coba kita renungkan berbagai kegiatan kita. Apa ada yang tidak membutuhkan teknologi? Tidur pun kita menggunakan teknologi lho! Karena kita membutuhkan tempat untuk tidur. Butuh kain yang hangat untuk dijadikan selimut. Kain itu kan membutuhkan teknologi untuk membuatnya.

Makanya, jangan kira kita tidak membutuhkan teknologi. Karena manusia purba juga menggunakan teknologi (meskipun masih sangat sederhana) untuk hidup. So, kita sebagai generasi penerus harus wajib kudu meningkatkan penggunaan teknologi (sekaligus mengurangi dampak negatifnya) dalam Islam. Semangat! Chayo!....

AddThis Social Bookmark Button

3 komentar

  • Abu Faris  
    Rabu, 13 Mei, 2009

    Betul, segalanya tanpa teknologi akan terasa lebih berat. Namun, pertanyaan selanjutnya..bilakah generasi muda Islam mampu menghasilkan produk teknologi yg bisa menjelaskan keagungan Islam? Saat ini teknologi lebih banyak dikuasahi oleh non muslim, shg media ini lebih banyak dimanfaatkan oleh mereka untuk syiarnya. Di media elektronik, dimana teknologinya sudah bisa merambah ke rumah2 kita di dusun, perang teknologi sangat penting. Namun sayang, syiar Islam hanya 1 jam saja dalam 24 jam itu...dan sisanya adalah syiar yg tidak menggambarkan keagungan Islam. Banyak pergaulan yg tidak Islami yg dicontoh oleh generasi muda Islam, yg noteben itu adalah hasil dari teknologi. So, adakah ide dr penulis utk menjadikan teknologi sebagai media dakwah yg efektif dalam mencetak jundullah-jundullah?
    Salam,
    Abu Faris

  • Siti Bati'ah Balqis  
    Rabu, 13 Mei, 2009

    Ya. Memang kalau dipikir-pikir kebanyakan remaja sekarang menggunakan teknologi untuk bersenang-senang (dalam artian keburukan), bukan untuk berdakwah. Tapi, meskipun mayoritas seperti itu, masih ada juga remaja yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dakwah Islam. Maka dari itu, mereka yang berdakwah dengan teknologi mencoba untuk menyadarkan saudara-saudara kita yang lainnya, akan pentingnya Islam. sekarang sudah lumayan banyak remaja yang seperti itu, karena mereka sadar satu persatu (semoga terus begitu).

  • Siti Bati'ah balqis  
    Rabu, 13 Mei, 2009

    Sbnarnya tergantung orang tua juga.. Ada yang anaknya diawasi maksimal, maka ketika ada kesempatan, sang anak melunjaknya kebangetan. ada anak yang tidak diawasi sama sekali, itu lebih buruk lagi. sang anak bisa lepas kendali. Sebaiknya, pengawasan dari orangtua sedikit longgar. misalnya untuk menonton waktunya dibatasi (jika melanggar ada sanksi yg tidak berlebihan). Berinternet juga hanya di hari libur, kecuali ada tugas atau mau ujian. orangtua yang sejak dini anaknya diberi pengetahuan tentang yang benar dan yang tidak atau sebagainya.

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca tulisan kami. Bila Anda tertarik ntuk berkomentar di blog kami, maka harap berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Juga yang terpenting, tolong jangan memberikan spam. Sekali lagi, terima kasih!